Monday, 24 October 2016

Spesifikasi Perangkat Keras Pada Mikroprosessor 8066 dan 8088

Tugas Mikrokomputer 

Spesifikasi Perangkat Keras Pada Mikroprosessor 8066 dan 8088 

LaTeX
Nama : Wahyu Ajis Saputra 
NPM : 2C114121 
Kelas : 3KB04

1. Bus Timming

Sangat penting untuk memahami sistem bus timming sebelum memilih mem- ori atau bagian I/O untuk interface ke mikroprosesor 8086 atau 8088. bagian ini menyediakan kedalam operasi signal bus, pembacaan dan penulisan tim- ming yang pokok dari 8086/8088. Juga penting untuk diperhatikan bahwa kita hanya akan mendiskusikan waktu yang mempengaruhi memori dan interfacing I/O dalam bagian ini.

1.1 Operasi Bus yang Pokok

Tiga bus dari 8086/8088, fungsi- alamat, data dan kontrol-sebenarnya meru- pakan cara yang sama dengan yang ada pada mikroprosesor lain. Jika data di- tuliskan kememori, mikroprosesor akan mengeluarkan alamat memori pada bus alamat, mengeluarkan data untuk dituliskan kedalam memori pada data bus, dan membuat tulisan (WR) ke memori dan IO/M=0 untuk 8086. Jika data dibaca dari memori. mikroprosesor akan menghasilkan alamat memori pada alamat bus, membuat bacaan signal memori (RD), dan menerima data melalui data bus.

1.2 Timing Secara Umum

8086/8088 menggunakan memori dan I/O dalam periode waktu yang disebut bus cycles, yang sama dengan empat periode sistem-clocking (pernyataan T). Jika clock dioperasikan pada 5MHz (frekuensi operasi pokok untuk dua mikro- prosesor tersebut), maka satu 8086/8088 bus cycle diselesaikan dalam 800 ns. Ini berarti bahwa mikro prosesor membaca atau menuliskan data antara mikro- prosesor ini sendiri dan memori atau I/O pada rata-rata 1.25 juta kali tiap satu detik. (Karena queue interna, 8086/8088 dapat membuat 2.5 juta instruksi per detik (MIPS) secara tiba-tiba). Versi lain yang ada dari mikroprosesor tersebut akan mengoprasikan rata-rata transfer yang tinggi karena frekuensi clock yang lebih tinggi.

1.3 Read Timing

Item yang paling penting dalam diagram timing pembacaan adalah waktu yang dimungkinkan memori atau I/O untuk membaca data. Memori dipilih dengan waktu aksesnya, yang merupakan jumlah waktu yang digabung dimana mikroprosesor memungkinkan untuk memasukkan data untuk operasi pemba- caan. Oleh karena sebab itu, yang paling penting adalah bahwa memori yang kita pilih dapat sesuai dengan batasan sistem. Namun demikian, diagram timing tidak menyediakan eaktu akses memori langsung. Sebagai pengganti diperlukan gabungan beberapa waktu untuk sampai pada waktu akses. Faktor timing yang mungkin mempengaruhi operasi memori adalah lebar strobe RD. dalam diagram timing, lebar strobe pembacaan diberikan dengan TRLRH. Waktu untuk strobe ini adalah 325 ns (rata-rata clock 5 MHz), yang cukup lebar untuk hampir se- mua bagian memori yang dibuat dengan waktu akses 400 ns atau kurang.

1.4 Write Timing

Bahwa input READY dapat menyebabkan keadaaan menunggu untuk memori yang lambat dan kompnen I/O. Keadaan menunggu (Tw) adalah periode clock- ing ekstra yang disisipkan antara T2 dan T3 untuk penyebaran bus cycle. Jika pernyataan menunggu disisipkan, maka waktu akses memori, secara normal 460 ns dengan 5 MHz clock, disebarkan dengan satu periode clocking ke 660 ns. Dalam bagian ini, kita akan mendiskusikan sirkuit sinkronisasi READY yang ada di dalam clock generator 8284A, menunjukkan bagaimana menyisipkan satu atau lebih pernyataan menunggu secara selectif ke dalam bus cycle, dan menguji input READY dan waktu sinkronisasi yang diperlukan.

2. Keadaan Ready dan Wait

Perbedaan utama antara timing pembacaan dan penulisan sangat minim. Strobe RD diganti dengan strobe WR, data bus berisi informasi ke memori bukannya informasi dari memori, dan DT/R meninggalkan logika 1 bukannya logika 0 pada semua bus cycle. ketika terjadi interfacing beberapa bagian mem- ori, timing mungkin kritis khususnya antara point dimana WR menjadi logika 1 ketika data dipindahkan dari data bus. Ini merupakan kasus karenam seperti yang akan kita bahas, memori data dituliskan pada sisi (trailing) dari strobe WR. menurut diagram timing periode kritis ini adalah TWHDX atau 88 ns jika 8088 dioperasikan dengan clock 5 MHz. Waktu yang ada sering sangat kurang dari pada in, dan kenyataan sering 0 ns untuk bagian memori. Lebar dari strobe WR adalah TWLWH atau 340 ns pada rata-rata clock 5 MHz. Rata-rata ini juga, sesuai dengan hampir semua bagian memori yang mempunyai waktu akses dari 400 ns atau kurang.

2.1 Input Ready

Input READY dicontohkan dalam bagian akhir T2 dan lagi, jika dapat dit- erapkan, dalam bagian tengah dari Tw. Jika READY adalah logika 0 pada bagian akhir T2, maka T3 akan ditunda dan Tw disisipkan antara T2 dan T3. READY dicontohkan kemudian pada bagian tengah Tw untuk menentukan apakah pernyataan berikutnya adalah Tw atau T3. Perlu diujikan untuk men- dapatkan logika 0 pada transisi 1-0 ari clock pada bagian akhir T2 dan untuk 1 transisi 0-1 dari clock dalam bagian tengah Tw Input READY 8086/8088 mempunyai beberapa persyaratan timing yang sulit. Timing yang diperlukan untuk operasi ini dijumpai dengan sirkuit sinkronisasi READY, input RDY (in- put ready ke 8284A) akan muncul pada bagian akhir dari setiap pernyataan T.

2.2 RDY dan 8284A

RDY adalah input ready yang disinkronisasikan pada clock generator 8284A. Meskipun berbeda dengan timing untuk READY ke 8086/8088, sirkuit 8284A internal menjamin keakuratan sinkronisasi READY yang di sediakan pada 8086/8088.

3. Mode Minimum dan Mode Maksimum

Ada dua mode operasi untuk mikroprosesor 8086/8088 : mode minimum dan mode maksimum. Operasi mode minimum diperoleh dengan menghubungkan pin pilihan mode MN/MX ke +5V, dan mode maksimum dipilih dengan menghubungkan kedasar pin tersebut. Kedua mode tersebut mempunyai struktur kontrol yang berbeda untuk mikroprosesor 8086/8088. Mode operasi yang disediakan oleh mmode minimum adalah sama dengan 8085A, mikroprosesor yang paling akhir adalah Intel 8-bit, dimana mode maksimum adalah baru dan unik serta diren- canakan digunakan jika coprocesor muncul dalam sistem.

3.1 Operasi Mode Minimum

Operasi mode minimum adalah cara yang paling murah untuk mengop- erasikan mikroprosesor 8086/8088. Harganya lebih mahal sedikir karena se- mua signal kontrol untuk memori dan I/O dibuat didalam mikroprosesor. Sig- nal kontrol adalah sama dengan intel 8085A, 8-bit mikroprosesor yang paling akhir.Susunan ini memungkinkan 8085A peripheral digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus.

3.2 Operasi Mode Maksimum

operasi mode maksimum berbeda dengan mode minimum dalam hal beber- apa signal kontrolnya yang dibuat secara eksternal. Hal ini memerlukan tam- bahan dari pengontrol bus eksternal - pengontrol bus 8288. Tidak ada cukup pin pada 8086/8088 untuk kontrol bus selama mode maksimum karena pin baru dan ciri baru telah diganti beberapa diantaranya. Mode maksimum digunakan hanya jika sistem coprocesor eksternal sepeti coprocesor aritmatika 8087.

3.3 Pengontrol Bus 8288

Sistem 8086/8088 yang dioperasikan dalam mode maksimum harus mempun- yai pengontrol bus 8288 untuk menyediakan signal yang dihapus dari 8086/8088 dengan mode maksimum.


Sumber:

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng.mikroprosesor/bab6-spesifikasi-hardware8086-8088.pdf

Monday, 17 October 2016

Spesifikasi Perangkat Keras Pada Mikroprosessor 8066 dan 8088

Tugas Mikrokomputer 

Spesifikasi Perangkat Keras Pada Mikroprosessor 8066 dan 8088
 LaTeX


Nama : Wahyu Ajis Saputra 
NPM : 2C114121 
Kelas : 3KB04

1. Pin Out dan Fungsi Pin

Pin-out dan Fungsi Pin. Secara virtual tak ada perbedaan antara mikro- prosesor 8086 dan 8088-keduanya terkemas dalam dual in-line package (DIP) 40-pin. Mikroprosesor 8086 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 16-bit, sementara mikroprosesor 8088 merupakan mikroprosesor 16-bit dengan bus data 8-bit. Bagaimanapun terdapat perbedaan kecil antara keduanya, yakni pada sinyal kontrol. 8086 memiliki pin M/IO, dan 8088 memiliki pin IO/M. Perbedaan lain- nya adalah pada pin 34 chip 8088 terdapat pin SSO sementara pada chip 8086 terdapat pin BHE/S7. Baik 8086 maupun 8088, keduanya membutuhkan catu daya sebesar +5,0 volt dengan toleransi sebesar 10 persen. 8086 menggunakan arus catu maksimum 360 mA, sementara 8088 menggunakan arus catu maksi- mum 340 mA. Mikroprosesor 8086 dan 8088 akan kompatibel TTL jika kekebalan terhadap noise disesuaikan menjadi 350 mV dari nilai 400 mV yang biasa.


1.2 Fungsi Pin

• AD7 - AD0 (8088) - Alamat/data Bus; baris yang menyusun alamat data bus yang (multiplexed) dari 808 dan berisi hampir 8 bit dari alamat mem- ori atau bilangan port I/O ketika ALE aktif (1) atau data ketika ALE tidak aktif (0). Pin tersebut akan berada pada keadaan bekertanggungan yang tinggi selama berisi pernyataan.
• A15 - A8 (8088) - Alamat BUS : bit-bit dimana alamat (A15-A8) muncul melalui seluruh bus-cycle. A15-A8, berjalan kepernyataan dengan keter- gantungan (impendance) yang tinggi ketika muncul pernyataan.
• AD15-AD8 (8086) - Alamat/Data Bus: baris yang mengubah multiplexed alamat data bus dari 8086 dan berisi informasi alamat atau bilangan port I/O selama ALE (1) atau data ketika ALE tidak aktif (0). Pin tersebut pergi ke keadaan impedance yang tinggi selama memiliki persetujuan.
• A19/S6, A18/S5, A17/S4, dan A16/S3 - Alamat/Status, multiplexed pin yang berisi alamat bus bit A19-A16 selama ALE dan untuk bus cycle yang masih ada, berisi status bit S6-S3. Pin tersebut pergi kearah keadaan impedance yang tinggi selama berisi persetujuan.
• RD - Read: (strobe) yang menjadi logika 0 ketika data bus berurutan terhadap memori maupun data I/O. Pin ini akan mengalirselama berisi persetujuan.
• READY - Ready: pin yang ada pada level 1 untuk 8086/8088 membuat instruksi tanpa menunggu pernyataan. Jika pin ini berisi rendah, maka pernyataan menunggu akan disisipkan. READY digunakan untuk inter- face memori yang lebih lambat dan komponen disekitarnya ke 8086/8088.
• INTR - Interrupt Request: salah satu dari dua pin (yang lainnya adalah NMI) yang digunakan untuk meminta interrupsi hardware. Jika INTR diisi tinggi ketika I adalah set, maka 8086/8088 akan masuk kedalam lingkaran persetujuan interrupsi (INTR menjadi aktif) setelah interuksi tertentu dibuat secara lengkap
• TEST - TEst: pin yang dicheck oleh interuksi WAIT. Jika TEST adalah logika 0, maka interuksi WAIT akan menunggu TEST untuk menjadi logika 0.
• NMI - Nonmaskable Interrupt: input yang menyebabkan tipe 2 vektor interrupsi yang memanggil pada bagian akhir intruksi yang ada ketika menjadi aktif. Input ini merupakan positif-edge (0 ke transaksi 1) yang digerakan dan tidak diakibatkan oleh flag bit 1.

• RESET - Reset: pin yang jika berisi tinggi untuk minimum empat clock/jam, akan mengatur kembali 8086/8088. Jka 8086/8088 diatur kembali, makan akan mulai pembuatan instruksi pada lokasi memori FFFFOH dan tidak mungkin interrupsi selanjutnya dengan kejelasan status bit 1.
• CLK - Clock: input yang menyediakan timing pokok untuk 8086/8088. Input ini mempunyai 33 persen duty cycle (tinggi sepertiga dari periode jam dan rendah untuk dua pertiga) untuk menyediakan proper internal timing untuk 8086/8088.
• VCC : +5V, 10 persen power supply pin.
• GND - Ground: hubungan ground: dua pin, yang harus dihubungkan.
• MN/MX - Minimum/Maximum Mode: pin yang digunakan untuk memilih operasi mode ketika diletakkan secara langsung ke +5V dan operasi mak- simum mode ketika diletakkan secara langsung ke ground/tanah.
• BHE/S7 - Bus Hingh Enable/Status: digunakan untuk mengaktifkan ham- pir semua data bus yang penting selama pembacaan maupun penulisan.

1.3 Pin Mode Minimum

Pin Mode Minimum:
• IO/M (8088), M/IO Memori atau Input/Output: pin yang menunjukan ketika alamat bus informasi berisi alamat memori atau informasi pengala- matan I/O. Outout tersebut akan mengarah ke pernyataan impedance tinggi selama mendapatkan persetujuan.
• WR - Write: stobe yang digunakan untuk menunjukan bahwa 8086/8088 data bus berisi data valid untuk dituliskan kedalam memori atau I/O. Pin ini akan mengarah ke pernyataan dengan impedance tinggi selama mendapatkan persetujuan.
• INT - Interrupt Acknoledge: Respon ke INTR. Selama permintaan in- terupsi, pin INTA akan menjadi logika 0, yang menunjukkan bahwa 8086/8088 adalah bus yang sedang menunggu bilangan vektor untuk diterapkan ke- hubungan data bus.
• ALE - Address Latch Enable: pin yang digunakan untuk menunjukkan hubungan alamat bus data yang berisi alamat memori yang valid ataupun alamat port I/O yang valid. ALE tidak pernah mengalir ke pernyataan dengan impedance tinggi.
• DT/R - Data transmit/Receive: pin yang digunakan untuk mengintrol tujuan aliran data melalui buffer data bus yang dihubungkan secara ek- sterna. Pin ini akan mengalirkan ke pernyataan dengan impedance tinggi selama mendapatkan persetujuan.
• DEN Data BUs Enable: suatu signal yang menunjukkan bahwa alamat/data bus berisi data yang valid. Pin ini mengalir ke pernyataan dengan impedance tinggi selama mendapatkan persetujuan.
• HOLD - Hold: suatu input yang digunakan untuk meminta direct mem- ori access (DMA). Jika HOLD aktif, maka 8086/8088 akan mengirimkan alamat, data, dan kontrol bus sehingga pengontrol DMA eksternal dapat mendapatkan akses kememori dan ruang I/O.
• HLDA - Hold Acknowledge: suatu indikasi bahwa pin HOLD telah jauh tinggi dan bahwa buses dikirimkan kepertnyataan dengan impedance yang tinggi.
• SOS (8088)- Status LIne: suatu baris yang sama dengan baris SO dalam mode maksimum untuk 8086/8088. Jika signal ini dikombinasikan den- gan IO/M dan DT/R, maka akan mungkin untuk membaca sandi/decode aliran bus cycle.

1.4 Pin Mode Maximum

• S2,S1, dan S0 - Status: bit yang digunakan dalam mode maksimum untuk membuat signal kontrol sistem mayor melalui pengontrol bus 8288. Pin ini akan mengirimkan ke pernyataan dengan impedance tinggi selama ada permintaan bus.
• RQ/RG0 dan RQ/GT1 - Request/Grant: pin yang digunakan untuk mem- inta arbitrasi oleh coprocesor eksternal. Setiap baris merupakan hubungan dua arah (bidirectional) yang memungkinkan coprocesor untuk melepaskan DMA.
• LOCK - Lock: suatau output yang menjadi logika 0 untuk seluruh intruksi yang ditentukan terlebih dulu dengan LOCK. Ini pada umumnya digu- nakan untuk mencegah coprocesor eksternal dari akses ke bus 8086/8088 selama intruksi terkunci
• QS1 dan QS0 - Queue Status: bit yang menyediakan metodeuntuk men- jaga track dari queue prefetch internal. Queue adalah 4 byte panjangnya dalam 8088 dan 6 byte panjangnya dalam 8086. Bit status queue digu- nakan dengna coprocesor aritmetika 8087 dan mensinkronkan 8086/8088 dengan 8087.

2.Catu Daya/Power Supply DC

DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis DC Supply yaitu : a. AC to DC Power Supply
AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan Kapasitor sebagai Penyaring (Filter).
b. Linear Regulator
Linear Regulator berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC Input.

2.1 Karateristik Input

Karakteristik input mikroprosesor-mikroprosesor ini kompatibel dengan se- mua komponen logika standar yang tersedia saat ini. Berikut ini merupakan table level tegangan input dan persyaratan arus input untuk semua pin input pada kedua mikroprosesor. Level arus input sangat kecil karena input meru- pakan koneksi gerbang MOSFET dan hanya mempresentasikan arus bocor.

2.2 Karateristik Output

Level tegangan logika 1 pada 8086/8088 kompatibel dengan sebagian besar keluarga logika standar tetapi logika 0 tidak. Rangkaian standar logika memiliki tegangan maksimum logika 0 sebesar 0.4V dan 8086/8088 memiliki maksimum 0.45V. dengan demikian ada perbedaan 0.05V. Perbedaan ini memperkecil kekebalan terhadap noise dari level standar sebe- sar 400mV (0.V-0.45V) menjadi 350 mV. Kekebalan terhadap noise adalah perbedaaan antara level tegangan output logika 0 dan level tegangan output logika 1.

3. Clock Generator 3.1 Clock Generator 8284A

8284A merupakan komponen tambahan mikroprosesor 8086/8088. Tanpa gen- erator clock banyak rangkaian tambahan yang dibutuhkan untuk membangk- itkan clock (CLK) pada sistem yang berbasis 8086/8088. 8284A menyediakan fungsi-fungsi atau sinyal-sinyal dasar sebagai pembangkit clock, sinkronisasi RESET, sinkronisasi READY, dan sinyal clock periferal level TTL. Frekuensi operasi standar 5 Mhz untuk 8086/8088 didapat dengan memasang kristal 15 Mhz ke generator clock 8284A. Output PCLK terdiri dari sinyal yang kompat- ibel TTL pada setengah frekuensi CLK. Bagian reset 8284A sangat sederhana hanya terdiri dari satu buffer Schmitt Trigger dan satu rangkaian flip-flop tipe- D. Jika mikroprosesor 8086/8088 direset, mikroprosesor ini mulai mengeksekusi perangkat lunak pada lokasi memory FFFF0H (FFFF:0000) dengan pin inter- rupt request disable.

3.2 Operasi 8284A

Operasi dari bagian clock. setengah bagian atas dari diagram logika menunjukan clock dan reset/pengaturan kembali dari clock generator 8284A. Seperti yang ditunjukan dalam diagram, oscilator kristal mempunyai dua input: X1 dan X2. Jika kristal didekatkan ke X1 dan X2, maka oscilator akan membuat signal gelombang-square/kuadrat ari frekuensi yang sama dengan kristal. Gelombang kuadrat diberikan pada gerbang AND dan juga infersi buffer yang menyediakan signal output OSC. OSC dapat digunakan sebagai input EFI ke 8284A yang lain. Inspeksi yang dekat ari gerbang AND menyatakan bahwa ketika F/C adalah logika 0, ”oscilator output” disetir hingga ke jawaban dibagi 3. Jika F/C adalah logika 1, maka EFI akan disetir ke jawaban/counter Output dari jawaban dibagi 3 akan membuat timing untuk sinkronisasi yang tela siap, signal untuk jawaban lain (dibagi 2), dan signal CLK ke mikroprosesor 8086/8088. 

4. Bus Buffering dan Latching

Buffer adalah suatu penguat yang dapat digunakan untuk menaikkan kemam- puan menggerakkan saluran sinyal mikroprosesor. Buffer dengan keluaran tri- keadaan dapat pula digunakan untuk melakukan isolasi secara listrik antara bagian-bagian dari sistem mikroprosesor. Suatu pemakain yang penting dari buffer adalah dalam pintu masukan (input port). Dalam pemakaian ini, buffer bekerja untuk mengisolasikan data masukan dari bus data dari mikroprosesor, sampai data masukan diminta oleh mikroprosesor. Gerbang-gerbang logika da- pat digunakan untuk mengetahui suatu permintaan untuk masukan dari suatu pintu tertentu dan untuk menjalankan sinyal strobe masukan. Untuk mikropros- esor Z-80, sinyal IORQ dan sinyal RD keduanya menjadi logika nol digunakan untuk menunjukkan suatu permintaan masukan. Saluran-saluran mikropros- esor dua arah dapat di-buffer dengan pengerak dua arah (bidirectional drivers = tranceiver). Suatu pengerak dua arah dapat dibentuk dari dua buffer tri- keadaan yang dihubungkan masukan dan keluarannya dan dengan satu inverter yang dihubungkan di antara kedua saluran enable yang akan menjamin bahwa pada setiap saat hanya satu enable yang bekerja. Buffer (penyangga) merupakan rangkaian logika yang digunakan untuk memperkuat sinyal. Buffer diaplikasikan pada berbagai bus satu arah sehingga bus dapat disalurkan ke berbagai rangka- ian. Beberapa buffer yang ada antara lain: 74 240, 74 241, 74 244, dan masih banyak banyak lagi. Latch merupakan piranti yang mampu menyimpan keadaan logika. Pada prinsipnya latch dibentuk dari sekumpulan flip-flop. Latch atau gerendel memiliki sekumpulan penyemat masukan, penyemat keluaran dan serta penyemat kendali. Latch banyak digunakan pada bus searah yang menyalurkan sinyal sesuai dengan kondisi sinyal kendali. Berbagai tipe Latch yang ada antara lain : 74 373, 74 374, 74 377, 74 364 dan masih banyak lagi.

4.1 Demultiplexing Bus

Alamat/data bus pada 8086/8088 dimultiplexed untuk menyimpan bilangan pin yang diperlukan untuk mikroprosesor 8086/8088 sirkuit yang terintegrasi. sayangnya hal ini membebani perancang hardware dengan tugas penyaringan atau informasi (demultiplexing) dari pin multiplexed ini. seluruh sistem kom- puter mempunyai tiga bus: 1. alamat bus yang menyediakan memori dan I/O dengan alamat memori atau bilangan port I/O 2. data bus yang mengirimkan data dan dari memori dan I/O dalam sistem, dan 3. kontrol bus yang menyediakan kontrol informasi ke memori dan I/O. Bus tersebut harus ada agar menginterface memori dan I/O.

4.2 Sistem Buffering
Jika memori lebih dari 10 unit load dicapai pada suatu pin bus, maka seluruh sistem 8086 dan 8088 harus ditahan/buffered. Pin demultiplexed telah ditahan dengan latche 74LS373, yang telah dirancang untuk mengatur bus dengan kap- asitas tinggi yang dijumpai dalam sistem mikro komputer. Aliran output juga juga telah ditinggatkan sehingga unit load TTL yang lebih, dapat diatur: output logika 0 menyediakan hingga 32 mA alirannya, dan output logika 1 menyedi- akan 5.2 mA. Signal yang telah ditahan semuanya akan memperkenalkan timing penundaan pada sistem. Ini menyebabkan tidak adanya kesulitan kecuali jika memori atau bagian I/O digunakan yang fungsinya dengan kecepatan bus mak- simum. 4.3 Full Buffering
Operasi mode minimum merupakan cara yang paling mudah untuk mengop- erasikan microprocessor 8086/8088. Biayanya lebih murah karena semua sinyal kendali untuk memory dan I/O dibangkitkan oleh microprocessor. Sinyal-sinyal kendali ini sama dengan Intel 8085A, peripheral 8-bit untuk digunakan dengan 8086/8088 tanpa pertimbangan khusus.

4.4 Half Buffering

Operasi mode maximum berbeda dengan operasi mode minimum dalam hal be- berapa sinyal kendali harus dibangkitkan secara external. Hal ini membutuhkan bus controller 8288. Tidak ada cukup pin pada 8086/8088 untuk kendali bus selama mode maximum karena pin-pin baru dan juga feature baru telah meng- gantikan beberapa diantaranya. Mode maximum biasanya hanya digunakan ketika sistem berisi co-processor external seperti co-processor 8087 untuk arit- matik. 4.5 Birictional Buffering
Bidirectional Bus adalah Sebuah bus yang dapat membawa sinyal dalam dua arah. Bus tersebut juga membawa sinyal khusus yang memberitahu peralatan terkait untuk terhubung ke jalur yang sedang dilewati data.

4.6 Undirectional Buffer

Unidirectional Buffer atau arah aliran data address bus yaitu satu arah, Unidi- rectional Buffer ini dapat ditemukan pada Addres Bus atau Bus Alamat, yaitu dari mikroprosesor menuju komponen di luar mikroprosesor dengan menggu- nakan metode satu arah, mikroprosesor tidak menerima input dari address bus.

4.7 Latching Buffer

Latch atau lebih dikenal sebagai Flip-Flop merupakan sirkuit elektronik yang memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan infor- masi. Teknik ini digunakan untuk menyangga (buffer) alamat yang dikeluarkan mikroprosesor sehingga pada jalur alamat tersedia sinyal alamat yang stabil Latch juga dimaksudkan untuk mengisolasi system address bus dengan local address bus, address bus dapat digunakan oleh perangkat lain yang terhubung dengan system bus Latches ini yang seperti kabel, ketika alamat latches memungkinkan pin (ALE) menjadi logka 1, maka akan mengirimkan input ke output. Setelah beberapa saat, ALE kembali ke kondisi logika 0, yang menyebabkan Latches mengingat input pada waktu perubahan ke logika 0. Dalam hal ini A7-A0 di- ingat dalam bagian bawah Latche dan A19-A16 dalam Latche bagian atas. Hal ini akan menempatkan alamat bus yang terpisah dengan hubungan A19-A0. Hubungan alamat tersebut memungkinkan 8088 ke alamat 1M byte dari ruang alamat memory. Fakta bahwa data bus terpisah akan memungkinkan untuk dihubungkan ke bagian peripheral 8-bit atau komponen memori.

4.8 Sisteml D-Latch

D-Latch atau sering dikenal sebagai D Flip-flop atau data flip-flop meru- pakan pengembangan dari RS flip-flop, pada D flip-flop kondisi output terlarang (tidak tentu) tidak lagi terjadi. Data flip-flop sering juga disebut dengan istilah D-FF sehingga lebih mudah dalam penyebutannya. Data flip-flop merupakan dasar dari rangkaian utama sebuah memori penyimpan data digital. Input atau masukan pada RS flip-flop adalah 2 buah yaitu R (reset) dan S (set), kedua input tersebut dimodifikasi sehingga pada Data flip-flop menjadi 1 buah input saja yaitu input atau masukan D (data) saja. 9


Sumber:

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng.mikroprosesor/bab6- spesifikasi-hardware8086-8088.pdf

http://francodiazviera.blogspot.co.id/2014/09/spesifikasi-mikroprosesor.html

http://teknikelektronika.com/pengertian-power-supply-jenis-catu-daya/

http://vhiera-beud.blogspot.co.id/2010/01/mikroprosesor-8086-1.html

http://suputra.blogspot.co.id/2007/01/mikroprosesor.html

http://apaitu.web.id/bidirectional-bus/

https://id.wikipedia.org/wiki/Flip-flop

Saturday, 15 October 2016

Manajemen Waktu



Manajemen Waktu



  1. Definisi Waktu
Waktu adalah besaran yang menunjukkan lamanya suatu peristiwa berlangsung. Sering dalam kehidupan sehari – hari waktu dibedakan dengan kronos ( kejadian peristiwa yang aka nada tiap saat ) dan kairos ( kesempatan tidak akan terulang ).
  1. Pengertian Manajemen Waktu
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.
  1. JENIS-JENIS WAKTU
  • Waktu yang sulit diatur :
Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat, menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan. Wktu ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain, dan tingkat urgensinya tinggi untuk  menjaga keseimbangan hidup manusia. Penggunaan waktu ini harus bijaksana, tidak dapat dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.
  1. Waktu yang dapat diatur :
Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan sebagian dalam kehidupan pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :
Ø  Waktu-waktu prima ( waktu puncak), dimana semangat dan etos kerja tinggi, misalnya pada pukul 07.00 dan pukul 19.00
Ø  Waktu – waktu lembah, dimana semangat dan etos kerja rendah, misalnya saat-saat akhir kerja seperti pukul 15.00 dan pukul 22.00
Tantangannya adalah bagaimana manusia dapat memanfaatkan waktu –waktu secara effektif.
  1. MEMANFAATKAN WAKTU PUNCAK SECARA EFEKTIF
Mengerjakan tugas-tugas yang penting dan berat pada waktu puncak, karena pada saat ini semangat sedang tinggi dan kemampuan otak sedang baik. Dan jangan mengerjakan tugas-tugas ringan pada waktu puncak, karena tugas-tugas berat akan lebih sulit dikerjakan pada waktu lembah. Akibatnya pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik bahkan dapat tertunda hingga hari berikutnya.
  1. LANGKAH-LANGKAH MENGELOLA WAKTU
Kebiasaan mengatur atau mengelola waktu merupakan upaya untuk memanfaatkan waktu sekarang ini sebaik-baiknya. Kita mempunyai tujuan yang jelas, rencana dan prioritas utama, tetapi kita tidak mengelola saat-saat  sekarang ini dengan baik.
Kita tenggelam dalam  hal-hal yang menyebabkan waktu kita terbuang, sehingga menyebabkan tujuan-tujuan kita hilang dan prioritas tercampur aduk dan kita harus memulainya dari awal. Oleh karena itu kebiasaan mengatur waktu merupakan kebiasaan pribadi sukses terpenting.

  1. HAL HAL YANG PENTING  DALAM MENGELOLA WAKTU
1. Mempelajari tujuan, rencana dan prioritas
2. Membuat rencana kerja periodik, dapat berupa rencana harian
3. Menentukan tingkat urgensinya
4. Menentukan hal-hal yang dapat didelegasikan pada orang lain
5. Melakukan prioritas ( yang terpenting ) dan yang paling dekat batas waktunya.
6. Memberi tanda pada hal-hal yang telah selesai
7. Memindahkan hal-hal yang belum tuntas pada rencana hari berikutnya.
8. Menyiapkan Tabel Kerja Harian
9. Menyiapkan tabel kerja harian di awal atau di akhir hari sebelumnya.
10. Membuat tabel yang praktis, agar mudah dibawa
11. Tabel berisi seluruh tugas dan aktivitas yang harus diselesaikan hari iitu.
12. Alokasi waktu sesuai dengan skala prioritas. Dua puluh persen  tabel terlaksana dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan.
ü  Padukan aktivitas yang serupa
ü  Alokasikan waktu khusus untuk setiap tugas.
ü  Mengkaji lagi tugas-tugas harian, dan menghapus tugas-tugas yang tidak penting.
ü  Membuat rencana kerja yang fleksibel , sisakan waktu untuk tugas-tugas darurat.
ü  Alokasikan waktu istirahat dan santai untuk diri sendiri, keluarga dan teman –teman.
ü  Komitmen pada tabel harian anda, jangan menyimpang darinya, bisa diubah sedikit sesuai situasi.

  1. HAMBATAN DALAM MANAJEMEN WAKTU
  2. ü  Mendahulukan pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan pekerjaan yang kurang diminati.
  3. Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan yang suli
  4. Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama.
  5. Mendahulukan pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang penting.
  6. Melakukan aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau  mendatangkan kemaslahatan bagi diri mereka.
  7. Menunggu batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
  8. Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan urutannya.
  9. Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.

  1. WAKTU YANG TERBUANG
  2. Waktu yang sulit diatur :
Ø  Terbuang karena faktor internal.
Hitunglah berapa banyak waktu kita untuk : makan, nonton TV, baca Koran, berbicara panjang lebar ditelepon, mengendarai mobil / motor ke kampus, dan masih banyak lagi. Tentu banyak sekali bukan.
Ø  Terbuang karena faktor eksternal :
Hitunglah berapa banyak waktu anda untuk : menerima tamu, menghadiri undangan, begadang sama teman-teman, kegiatan social lainnya yang sangat banyak menyita waktu kita.
  1. Waktu yang dapat diatur :
Ø  Terbuang karena faktor internal :
Melamun, membaca Koran, berkirim sms berkepanjangan, telepon berlama-lama, browsing internet di sela waktu kerja.
Ø  Terbuang karena faktor eksternal :
Pembicaraan yang tidak bertujuan bersama teman-teman, menghadiri rapat organisasi kemahasiswaan mendadak, kedatangan tamu.


  1. MENGHINDARI TERBUANGNYA WAKTU
Dalam kehidupan kita, ada saja hal-hal yang mendesak, yang muncul yang membuat rencana kerja kita menjadi berantakan, misalnya  mendadak kita sakit atau  memdadak dosen sakit  sehingga waktu kuliah hari itu kosong. Apa yang kita lakukan supaya waktu kita tidak terbuang percuma? Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, perlu langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Evaluasi kembali tujuan, rencana dan prioritas anda
Tujuan jangka panjang yang diwujudkan secara bertahap melalui tuuan-tujuan jangka pendek harus dievaluasi, termasuk skala prioritas yang sudah ditetapkan
  1. Letakkan tujuan dalam rencana periodik atau program kerja
Tentukan tanggal-tanggal pelaksanaan masing-masing pekerjaan dan tugas mencakup waktu mulai dan batas akhir, sehingga mempermudah pencapaian tujuan anda.
  1. Buat daftar pekerjaan harian
Membuat daftar tabel kerja harian seperti pada langkah-langkah mengelola waktu
  1. Tutup semua hal yang dapat memalingkan anda dari tujuan-tujuan tsb.
Anda harus dapat mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu-waktu puncak, jangan ditunda-tunda. Dengan menunda-nunda anda akan mengacaukan pencapaian tujuan anda dan mengantar anda pada kegagalan.

  1. Manfaatkanlah waktu luang
Sebaiknya anda elalu siap mengantisipasi terjadinya kehilangan waktu seperti mengerjakan hal-hal yang bermanfaat.
  1. Jangan selalu pasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak
Untuk mengantisipasinya, anda sebaiknya menganalisis apakah tugas mendesak itu penting sekali, penting atau tidak penting.
  1. KIAT MANAJEMEN WAKTU
Bagi siapapun, melakukan manajemen waktu secara bijak amat penting. Bila kita melewatkan janji penting dan tenggat waktu, tak ayal ini bakal mengganggu alur karir dan kehidupan sosial kita. Buntutnya, timbul rasa bersalah, frustrasi, dan perasaan buruk lain. Berikut tips manajemen waktu yang tepat dari George Mason University.
  1. Lakukan survei waktu pribadi.
Untuk mulai mengatur waktu, kita harus tahu pasti bagaimana kitaa menggunakan waktu. Survei waktu akan membantu kitaa memperkirakan berapa banyak waktu yang telah kita habiskan dalam aktivitas tertentu. Untuk memperoleh perkiraan akurat, kita dapat melihat waktu yang telah dihabiskan selama satu minggu.
  1. Perhatikan jadwal harian.
Ada beragam jadwal waktu yang sesuai dengan kepribadian kita. Begitu kita memutuskan satu gaya tertentu, langkah berikut adalah membentuknya. Yang paling baik sisakan sedikit waktu untuk istirahat pada tiap jam, sedangkan setengah jam lainnya disiapkan untuk jadwal yang benar-benar padat.
  1. Jangan menjadi perfeksionis.
Berusahalah agar menjadi orang sempurna yang siap menghadapi kekalahan. Tidak ada orang yang sempurna. Kita butuh tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang ada. Tugas-tugas sulit biasanya berakhir dengan penolakan dan penundaan
  1. Belajarlah berkata tidak.
Misalnya, teman dekat mengajak jalan-jalan. Sebenarnya, kita tidak tertarik. Tapi, kita tidak sampai hati mengecewakan orang. Berkata tidak dengan sopan selayaknya menjadi kebiasaan.
  1. Belajar menentukan prioritas.
Sangat penting melakukan prioritas pada tanggung jawab dan kesepakatan yang telah dicapai. Orang-orang yang tidak tahu bagaimana melakukan prioritas bakal menjadi orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan.
  1. Gabungkan sejumlah aktivitas.
Bila memungkinkan, gabungkan sejumlah aktivitas dalam satu waktu. Ketika dalam perjalanan, baca catatan-catatan penting. Banyak cara untuk memadukan aktivitas, tapi yang penting adalah berusaha agar selalu kreatif.
  1. Adaptasi diri.
Setelah penjadwalan sukses dilakukan, maka tinggal Anda berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Namun, yang paling penting adalah bagaimana agar upaya ini dapat berhasil untuk Anda. Jadwal waktu yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat.


Link Video Presentasi (Manajemen Waktu)


sumber :